Pace dia minta supaya apa yang pace presiden Jokowi suruh untuk selesaikan cepat, supaya dapat laksanakan.
“Dia pu deadline waktu cuma dua hari saja, itu yang presiden Jokowi sampaikan ke Polri. Mau tra mau, dorang harus kasi tahu ke masyarakat dia pu hasil penyelidikan di lapangan kemarin-kemarin itu,” pace Nason Utti bilang ke wartawan Bintang Papua hari Jumat (15/5).
Pace dia pikir kalo Presiden pu perintah itu bukan perintah sembarangan.
Jadi, polisi harus kasi tahu siapa saja yang buat kasus penembakan yang kasi tewas 4 masyarakat Enarotali.
“Dia pu hasil bagemana juga harus dapa kasi tau, supaya masyarakat bisa tahu polisi pu kerja sampe di mana saja untuk kasi selesai kasus ini,” dia bilang.
Tapi, dia juga ragu kalo polisi bisa dapat informasi baik dari masyarakat, karna yang buat kasus dengan masyarakat kemarin tu, polisi deng tentara.
“Kalo polisi turun, masyarakat pasti tra mau bicara. Karna dari torang pu investigasi di lapangan, masyarakat tolak polisi yang kasi selesai masalah. Dorang cuma mau terima lembaga mandiri seperti KPP HAM saja,” pace Nason dia bilang.
Jadi, dia minta supaya polisi deng presiden jang sampe salah kasi tahu apa yang sebenarnya masyarakat dong sampaikan. Trus pace minta supaya polisi deng tentara supaya tra perlu takut kalau ada dorang pu anggota yang terlibat, sebab dorang akan dorong supaya masalah itu selesai dengan jalur hukum. [ZA1]
